Tiga orang tahanan mengahadapi hukuman mati. Oleh sipir penjara diberi keleluasaan untuk memilih jenis hukuman : 'Ditembak,Digunting,Disuntik virus hiv.'
Yang pertama berkata : "Tembak aku di kepala."
Yang kedua: "Gantung saja aku."
Yang ketiga " "Suntikkan saja hiv ke aku."
Lalu sipir memberikan suntikan,lalu tahanan tersebut tertawa terbahak-bahak, para sipir kebingungan, bahkan napi tersebut minta dsuntik lagi. Dan dia tertawa lagi sampai terguling-guling di lantai.
Kamis, 24 Februari 2011
Mata Menjadi Berkunang-kunang
Lisa seorang Pelacur datang ke tempat praktek Dokter kelamin. Ia mengadukan keluhannya kepada sang Dokter.
Lisa : "Dokter, setiap saya habis melayani tamu, mata saya selalu berkunang-kunang. Apakah ada hubungannya dengan sebuah penyakit kelamin yang berbahaya, Dok ?"
Dokter : "Pada waktu apa Anda melayani tamu ?"
Lisa : "Tentu saja waktu malam, Dok."
Dokter : "Di mana Anda melayani tamu ?"
Lisa : "Di dalam gubuk reyot pinggiran sawah, Dok. Karena saya memang ngetem di sana."
Dokter : "Kalau begitu yang terjadi pada diri Anda bukan karena pandangan mata menjadi berkunang-kunang, tapi karena Anda memang benar-benar melihat kunang-kunang sedang terbang."
Lisa : "Dokter, setiap saya habis melayani tamu, mata saya selalu berkunang-kunang. Apakah ada hubungannya dengan sebuah penyakit kelamin yang berbahaya, Dok ?"
Dokter : "Pada waktu apa Anda melayani tamu ?"
Lisa : "Tentu saja waktu malam, Dok."
Dokter : "Di mana Anda melayani tamu ?"
Lisa : "Di dalam gubuk reyot pinggiran sawah, Dok. Karena saya memang ngetem di sana."
Dokter : "Kalau begitu yang terjadi pada diri Anda bukan karena pandangan mata menjadi berkunang-kunang, tapi karena Anda memang benar-benar melihat kunang-kunang sedang terbang."
Melukis Dari Belakang
Dalam sebuah pameran Lukisan, seorang pengunjung bertanya kepada pelukisnya : "Mengapa Anda melukis wanita telanjang itu dari arah belakang ? "
Pelukis : "Saya sudah pernah mencoba dari depan, ternyata lukisan itu tidak pernah selesai."
Pelukis : "Saya sudah pernah mencoba dari depan, ternyata lukisan itu tidak pernah selesai."
Langganan:
Postingan (Atom)